Belajar Investasi
- Basic
- Intermediate
- Advance
Dasar Investasi
Apa itu Investasi?
Investasi merupakan pembelian asset dengan mempertimbangkan keadaan ekonomi di masa sekarang dan masa yang akan datang untuk mendapatkan imbal hasil tertentu di masa depan. Yang perlu diperhatikan adalah semakin tinggi imbal hasil yang kita harapkan, maka semakin tinggi resiko yang harus kita tanggung. Disinilah kita harus pintar-pintar menempatkan asset yang dimiliki agar tidak merugi.
Jenis-jenis Investasi
Jenis-jenis investasi aset dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu
- Aset Riil
Aset berwujud misalnya berupa emas, tanah, property, hak paten dan lain sebagainya. Investasi asset pada sektor riil memiliki imbal hasil jangka panjang yang cenderung selalu meningkat, meskipun dalam jangka pendek harganya bisa sangat berfluktuasi. - Aset Keuangan
Aset tidak berwujud, berupa surat kepemilikan yang dapat diperdagangkan dan memiliki imbal hasil tinggi yang sebanding dengan resikonya. Contoh Aset keuangan misalnya:- Instrumen pasar uang
- Saham
- Obligasi
- Reksa Dana
Mengapa Harus Berinvestasi?
-
Menabung berarti menyisihkan uang tanpa mengharapkan adanya kenaikan dari nilai uang yang disimpan. Apabila dilakukan analisa secara sekilas berbagai macam tabungan di bank menawarkan bunga tabungan sebesar 1-3% setahunnya. Akan tetapi, apabila memperhitungkan pengaruh inflasi, setiap tahun harga-harga barang selalu naik dengan persentase yang jauh melebihi bunga tabungan. Sehingga sesunguhnya terjadi pengurangan dalam nilai tabungan yang dimiliki.
-
Melakukan Investasi berarti mengharapkan adanya kenaikan dari nilai uang seiring dengan berjalannya waktu, sehingga akan memberikan keuntungan. Uang yang diharapkan akan memberikan nilai tambah tersebut disimpan dalam suatu bentuk kekayaan yang disebut dengan aset.
Risiko Capital Loss
Resiko yang terjadi apabila investor menjual produk pasar modal seperti saham dengan nilai lebih rendah di bandingkan ketika investor membelinya.
Risiko Liquidity
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
Kalkulator Investasi
Merupakan alat yang digunakan untuk melakukan perhitungan besarnya nilai investasi yang dimiliki serta melakukan perencanaan investasi, dengan menggunakan pendekatan variabel-variabel tertentu, seperti saham, obligasi dan pasar uang. Kalkulator investasi memudahkan perencanaan keuangan karena dalam berinvestasi banyak hal ikut diperhitungkan, semisal laju inflasi, jangka waktu, dan suku bunga acuan. Sehingga pengorbanan kita akan asset tertentu benar-benar mendapat imbal hasil seperti yang diharapkan.
Investasi, perlukah?
Mempertanyakan perlu tidaknya berinvestasi sama dengan mempertanyakan apakah kebutuhan hidup anda akan selalu bertambah seiring dengan pertumbuhan usia anda. Jawabannya adalah tentu saja iya. Kebutuhan yang selalu bertambah adalah mutlak. Sayangnya terkadang tidak disertai dengan peningkatan pendapatan yang sebanding. Belum lagi dengan harga-harga yang cenderung selalu meningkat seiring dengan laju inflasi tahunan.
Maka yang diperlukan adalah berinvestasi, bukan sekedar menabung. Karena hanya menimbun uang di bank tidaklah cukup, uang akan tergilas laju inflasi. Berinvestasi memungkinkan uang untuk berkembang menjadi jumlah yang lebih banyak dalm wujud imbal hasil yang lebih besar di masa depan.