IQPlus, (22/4) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka menguat Senin pagi pulih dari aksi jual pada hari Jumat karena investor menantikan data baru dari Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan minggu ini.
Pada hari Jumat, pasar di wilayah tersebut anjlok setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran, menyebabkan saham-saham anjlok dan aset-aset safe-haven meningkat.
Pada hari Senin, investor akan memantau suku bunga utama pinjaman Tiongkok untuk jangka waktu satu tahun dan lima tahun. LPR lima tahun akan diawasi dengan ketat, karena bertindak sebagai patokan bagi sebagian besar hipotek properti.
Nikkei 225 Jepang naik 0,86% pada pembukaan, dengan Topix yang berbasis luas mengalami kenaikan lebih besar yaitu 1,44% dan Kospi Korea Selatan juga naik 1,13%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 1,04%.
Di Australia, S&P/ASX 200 memulai minggu ini 0,64% lebih tinggi dan Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,331, menunjukkan pembukaan yang positif dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,224.14.
Pada hari Jumat di AS, Nasdaq Composite dan S&P 500 turun untuk sesi keenam berturut-turut, mencatat kekalahan beruntun terpanjang sejak Oktober 2022.
Tren turun datang seperti Nvidia merosot terkait dengan konflik geopolitik dan inflasi yang tinggi, sebaliknya, Dow Jones Industrial Average naik 0,56%, terangkat oleh reli lebih dari 6% di American Express.
Bank investasi tersebut kembali menegaskan sikap bullishnya setelah perusahaan pertambangan tersebut merilis hasil pengeboran baru dari tambangnya di Amerika Serikat.
Scotiabank bukan satu-satunya analis yang menyukai saham tersebut. BMO Capital Markets memberikan kenaikan sebesar 209%, sementara Beacon Securities memperkirakan saham tersebut bisa naik sebesar 400% selama 12 bulan ke depan. (end/cnbc)
PASAR ASIA-PASIFIK DIBUKA MENGUAT SENIN PAGI
22 Apr 2024