IQPlus, (23/4) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Selasa pagi melanjutkan kenaikan pada hari Senin karena saham teknologi rebound di Wall Street dan investor menantikan angka aktivitas bisnis awal dari Australia, Jepang dan India.
Angka dari S&P Global menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian gabungan Australia mencapai angka tertinggi dalam dua tahun terakhir, yakni sebesar 53,6 dibandingkan dengan angka di bulan Maret sebesar 53,3.
Angka PMI Jepang dan India akan dirilis pada Selasa malam. S&P/ASX 200 memulai hari dengan kenaikan 0,32% setelah rilis PMI.
Sementara itu Nikkei 225 Jepang naik 0,8% pada pembukaan, sedangkan Topix berbasis luas naik 0,66% dan Kospi Korea Selatan naik 0,2%, dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,62%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,681, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,511.69.
Semalam di AS, S&P 500 dan Komposit Nasdaq keduanya menghentikan penurunan enam hari berturut-turut, masing-masing naik 0,87% dan 1,11%, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,67%,
Saham Nvidia naik 4.4%, dari aksi jual hampir 14% minggu lalu, yang terburuk sejak September 2022. Arm Holdings juga rebound hampir 7% pada hari Senin.
Harga minyak mentah AS merosot setelah Iran mengatakan tidak akan meningkatkan konflik dengan Israel. Investor khawatir harga minyak yang lebih tinggi dapat berkontribusi terhadap inflasi, sehingga menyebabkan Federal Reserve menunda pemotongan suku bunga.
Yen mencapai level terendah baru dalam 34 tahun di 154,85 pada Selasa pag terhadap dolar AS pada Selasa pagi, mencapai 154,85 terhadap greenback. Ini merupakan nilai terlemah mata uang ini sejak pertengahan tahun 1990an, meskipun telah menguat sedikit ke 154,74 pada pukul 09:18 waktu Tokyo.
Mata uang ini akan diawasi oleh Bank of Japan pada pertemuan hari Jumat, meskipun bank sentral belum mengumumkan tingkat intervensi yang akan dilakukan. (end/cnbc)
PASAR ASIA-PASIFIK DIBUKA MENGUAT SELASA PAGI
23 Apr 2024