IQPlus, (25/4) - Bursa saham di Pasar Asia-Pasifik dibuka melemah Kamis pagi setelah reli selama dua hari berturut-turut menjelang angka produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama dari AS yang akan dirilis pada hari Kamis.
Di Asia, investor akan menilai pertumbuhan PDB Korea Selatan pada kuartal pertama sebesar 3,4% YoY, yang merupakan pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak kuartal keempat tahun 2021.
Secara terpisah, Bank of Japan memulai pertemuan kebijakan moneternya pada hari Kamis karena investor memantau tindakan terhadap pelemahan yen. Yen merosot melewati angka 155 terhadap dolar AS pada hari Rabu, mencapai level terendah baru dalam 34 tahun.
Nikkei 225 Jepang turun 1,2%, sedangkan Topix turun 0,65%. Yen masih melampaui angka 155 terhadap greenback, diperdagangkan pada 155,26.
Kospi Korea Selatan juga melemah 1%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun sedikit dan Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 17,185, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 17,201.27.
Sementara itu Pasar di Australia dan Selandia Baru tutup karena hari libur umum dan semalam di AS, ketiga indeks utama sebagian besar berada dalam rentang yang terbatas karena kekawatiran terhadap suku bunga mengurangi antusiasme yang berasal dari kuatnya pendapatan perusahaan.
Imbal hasil Treasury naik, menekan saham. Pada sesi tertinggi, patokan obligasi Treasury 10-tahun imbal hasil mencapai 4,67%, sedangkan tingkat bunga pada obligasi 2 tahun melampaui 4,95% S&P 500 menambah kenaikan 0,02%.
Sementara itu sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,11%. Komposit Nasdaq naik tipis 0,1%.
Korea Selatan membukukan pertumbuhan PDB sebesar 3,4% pada kuartal pertama, mengalahkan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 2,4% dan menandai pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak kuartal keempat tahun 2021 dan secara kuartalan, PDB naik 1,3%, juga mengalahkan ekspektasi Reuters sebesar 0,6%. (end/cnbc)
PASAR ASIA-PASIFIK DIBUKA MELEMAH KAMIS PAGI
25 Apr 2024