IQPlus, (3/5) - Bursa saham di Asia-Pasifik dibuka menguat pada hari Jumat, mengikuti kenaikan Wall Street menjelang data ketenagakerjaan utama AS.
Saham pemasok Apple akan menjadi fokus setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan akan ada 240.000 kenaikan lapangan kerja dalam laporan nonfarm payrolls AS bulan April yang akan dirilis pada hari Jumat pukul 08.30 pagi. ET, dibandingkan dengan penambahan 303,000 di bulan Maret.
Investor akan mencermati data tersebut setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu.
Apple yang pendapatan kuartal keduanya mengalahkan perkiraan pasar, mengumumkan rekor program pembelian kembali saham sebesar $110 miliar. Saham pembuat iPhone melonjak 7% dalam perdagangan yang diperpanjang, dengan investor kini fokus pada saham pemasok Apple di Taiwan dan Korea Selatan.
Kospi Korea Selatan naik 0,60%, sedangkan Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil bertambah 0,77% sedangkan Pasar saham di Jepang dan Tiongkok daratan tutup karena hari libur nasional.
Yen Jepang masih menjadi fokus karena menguat ke 152,93 terhadap dolar AS di tengah dugaan intervensi pemerintah untuk mendukung mata uang pada hari Senin dan Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,3%.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 18,458, menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi dibandingkan penutupan HSI di 18,207.13.
Saham-saham di AS ditutup menguat pada hari Kamis karena investor menantikan lebih banyak pendapatan serta laporan nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat.
Dow Jones Industrial Average bertambah 322,37 poin, atau 0,85%, sedangkan S&P 500 naik 0,91%. Nasdaq Composite melonjak 1,51%.
Goldman mengatakan saham-saham global ini akan melonjak seiring dengan lonjakan elektrifikasi senilai $857,5 miliar - memberikan keuntungan sebesar 45% Permintaan akan listrik dan pusat data telah menggemparkan dunia, dan bukan hanya raksasa teknologi AS saja yang akan merasakan manfaatnya, menurut Goldman Sachs.
Eropa diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan dan konsumsi listrik sebesar 50% dalam 10 tahun ke depan . membalikkan kemerosotan yang telah dihadapi sejak tahun 2008, kata para analis bank investasi tersebut.
Pertumbuhan besar-besaran ini berarti investasi hampir 800 euro pada jaringan transmisi dan distribusi listrik Eropa, mereka menambahkan, menyebutkan saham-saham dengan potensi kenaikan lebih dari 30% dalam radar mereka. (end/cnbc)
PASAR ASIA-PASIFIK DIBUKA MENGUAT JUMAT PAGI
03 May 2024