IQPlus, (9/10) - Manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) buka suara terkait dengan adanya rumor yang beredar di pasar. Kabarnya, lokapasar asal China yakni TEMU, disebut-sebut berencana mengakuisisi BUKA.
Terkait hal itu, Corporate Secretary BUKA, Cut Fika Lutfi mengaku, Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi Perseroan oleh E-commerce dari TEMU (Perusahaan dari Cina).
"Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila Perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut," tegasnya.
Pasalnya, seiring dengan rumor yang beredar, saham BUKA melonjak. Saham BUKA sempat naik hingga 30,43% ke level Rp150 per saham hingga pukul 13.00 WIB, Senin (7/10/2024). Saham BUKA diperdagangkan pada kisaran Rp117-Rp153 per saham.
Terkait kenaikan saham tersebut, Cut Fika Lutfi mengungkapkan, kenaikan harga saham pada 7 Oktober 2024 adalah reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi Perseroan yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen Perseroan. Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan.
"Oleh karenanya, Perseroan menghimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait Perseroan,"ucapnya. (end)
BUKALAPAK (BUKA) BANTAH RUMOR MAU DIAKUISISI E-COMMERCE ASAL CHINA (TEMU)
09 Oct 2024