Pamor Singkat NETV di Pasar Saham
PT Net Visi Media Tbk (sticker code: NETV) adalah perusahaan dalam industri media dan masuk dalam sektor consumer cyclicals, khususnya sub sektor broadcasting. Pertama kali melakukan IPO di BEI pada Januari 2022, menawarkan sebanyak 765.306.100 lembar saham dengan nominal Rp100 per setiap lembar saham atau setara 4.37% dari total modal yang ditempatkan usia IPO yang harga penawarannya senilai Rp196. Sehingga melalui aksi IPO ini, NETV bisa mendapatkan dana segar senilai Rp150 miliar.
Saat itu, harga saham NETV sempat mengalami kenaikan ke level 640an – 647an di Februari 2022. Setelah itu, harga saham NETV terus merosot tembus di kisaran 80an, berikut ini:
Histori harga saham NETV. Source: finance.yahoo.com
Dengan rencana penggunaan dana segar hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan untuk:
- Modal kerja di industri manajemen artis sekitar 18.5%.
- Membayar pokok pinjaman entitas anak usaha, membeli program, biaya operasional, hingga membeli alat pendukung untuk entitas anak usaha sekitar 53%.
- Setoran modal untuk PT Net Media Digital sebagai entitas anak usaha sekitar 28.5%.
Kinerja Fundamental NETV
- Profitabilitas yang Terus Merosot
Sayangnya dari keberhasilan NETV listing di BEI dan mendapatkan dana segar, tidak Lantas membuat kinerja bisnisnya meningkat. Justru sebaliknya, kinerja NETV mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Di bawah ini adalah gambarannya:
Penurunan laba bersih NETV yang terjadi di tahun 2022, tidak lepas dari pengaruh program ASO atau Analog Switch Off yang mulai diberlakukan pada 2 November 2022. Di mana masyarakat hanya menikmati
Demikian pula dengan kinerja profitabilitas NETV di kuartal II-2024 yang masih mencatatkan rugi. Berdasarkan laporan keuangan NETV kuartal II-2024, tercatat pendapatan turun -4.32% YoY menjadi Rp118.72 miliar, lebih rendah dari kuartal II-2023 yang sebesar Rp124.09 miliar.
Dengan pendapatan NETV yang turun, namun Beban Materi Program dan Siaran tercatat masih cukup besar di -Rp109.73 miliar di kuartal II-2024, angka ini hanya turun -2.68% YoY dari -Rp112.76 miliar di kuartal II-2023.
Hal ini membuat Laba kotor yang diterima NETV turun cukup besar sekitar -20.74% YoY menjadi Rp8.98 miliar di kuartal II-2024, dari sebelumnya Rp11.33 miliar di kuartal II-2023.